DUMAI (MP) — Ketua Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal (Fap Tekal) Ismunandar mengecam sikap arogansi dari pihak oknum karyawan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Dumai yang diduga mengintimidasi pekerja alih daya PT RUSINDO dengan cara adanya dugaan unsur ancaman jika pekerja tidak meneken surat Risalah Bipartit.
Sebagaimana diketahui, Risalah Bipartit muncul diakibatkan para pekerja melakukan tuntutan sisa upah lembur dengan bukti nota pemeriksaan dan nota penetapan perintah bayar dari disnakertrans Provinsi Riau.
Ismunandar juga mengatakan, "Jika pekerja tidak meneken surat bipartit tersebut, maka pekerja tidak diperpanjang kontrak kedepannya dan ini sangat menantang kami untuk melakukan aksi di PT. PHR Dumai, dan kami juga mempertanyakan apa wewenang karyawan PT. PHR mencampuri urusan tuntutan para pekerja PT. RUSINDO," kata Ismunandar yang akrab disapa Ngah Nandar ini, Kamis (05/10/2023).
Ini sama saja oknum karyawan PT. PHR tersebut menghalangi warga indonesia untuk mendapatkan keadilan menurut undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di Republik Indonesia ini.
Nandar juga menambahkan, "Kami menduga ada keterlibatan oknum karyawan PT. PHR tersebut atas pelanggaran undang-undang Ketenagakerjaan di PT. RUSINDO dan kami juga mendapatkan temuan bahwasanya oknum karyawan PT PHR Dumai telah melakukan pelanggaran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan memerintahkan pekerja alih daya tanpa SOP yang berlaku ditempat area kerja MIGAS resiko sedang dan tinggi seperti pemotongan rumput, ngecor, mengecat pagar tanpa permit sementara pekerja bertugas sebagai membantu lepas sandar kapal di Jetty," ungkapnya.
Kami meminta kepada pimpinan direksi PT PHR agar mengevaluasi kinerja oknum karyawan PT PHR Dumai karena sudah beberapakali terjadi intimidasi terhadap pekerja alih daya dan ini berarti memancing keributan dan tidak menciptakan situasi Dumai tetap aman dan kondusif.
Menutup pembicaraannya, Ketua Fap Tekal yang selalu bersuara lantang dan sering melakukan aksi demo untuk kepentingan tenaga kerja ini mengancam akan melakukan aksi demo berjilid-jilid di PT PHR Dumai.
Pewarta: Alex